Tarikh

BAB 14
DAKWAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW
PERIODE MADINAH
A. KONDISI UMUM KOTA MADINAH
Kota Madinah sekarang ini berada di wilayah kekuasaan pemerintahan Kerajaan Arab Saudi, terletak sekitar 160 km dari Laut Merah dan pada jarak lebih kurang 350 km sebelah utara dari kota Mekah. Kondisi tanah kota Madinah dikenal subur. Di sana terdapat oase-oase untuk tanah pertanian, oleh karena itu penduduk kota ini memiliki usaha pertanian, selain berdagang dan bertenak. Usaha pertanian ini menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan . tentunya kondisi Madinah berbeda dengan kondisi Mekah yang tandus dan gersang. Sebelum Nabi hijrah kota Madinah disebut dengan Yasrib. Penamaan Madinah secara bahasa mempunyai akar kata yang sama dengan “tamaddun” yang berarti peradaban.
Kondisi masyarakat Yasrib sebelum Islam datang terdiri atas dua suku bangsa, yaitu bangsa Arab dan Yahudi. Bangsa Arab yang tinggal di Yasrib terdiri atas penduduk setempat dan pendatang dari Arab Selatan,yang pindah ke Ysrib karena pecahnya bendungan Ma’arib.
Persoalan yang dihadapi masyarakat Yasrib waktu adalah tidak adanya kepemimpinan yang membawahi semua penduduk Yasrib. Yang ada hanyalah pemimpin-pemimpin suku yang saling berebut pengaruh. Akibatnya perang antar suku pun sering terjadi.

B. KESEPAKATAN DALAM PERJANJIAN AQOBAH
Peristiwa hijrahnya kaum muslim Mekah ke Madinah, selain kondisi dalam masyarakat Mekah yang yang sangat keras terhadap dakwah Islam , juga disebabkan oleh telah disepakati perjanjian penting , yaitu “Perjanjian Aqobah” yang berlangsung dua kali di Bukit ‘Aqobah, yang disebut dengan “Bai’atul ‘Aqobah I dan II”.
Perjanjian Aqobah I terjadi pada tahun ke dua belas kenabian. Pada saat itu dua belas orang laki-laki dan seorang perempuan dari suku Khazraj dan Aus Madinah datang kepada Rasulullah di Mekah, mereka menyatakan diri masuk Islam, mereka berjanji bahwa, “…..kami tidak akan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kami tidak akan mencuri, berzina atau membunuh anak-anak kami, tiada akan ada fitnah menfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad dengan sesuatu yang tidak kami ingini”. Orang-orang Madinah yang masuk Islam itu dengan mudah karena sudah pernah mendengar ajaran Taurat dari kaum Yahudi, yaitu tentang hari kebangkitan, balasan terhadap perbuatan manusia, dan nabi yang terakhir.
Perjanjian Aqobah II berlangsung satu tahun kemudian. Pada saat itu ada 73 orang dari suku Khazraj menghadap Rasulullah, kali ini mereka menyarankan agar Rasulullah hijrah ke Madinah. Bai’atul ‘Aqobah II berisi kesanggupan mereka untuk masuk Islam, dan kemudian berjanji ;
1. Akan selalu mendengar dan mentaati Nabi Muhammad SAW.
2. Menafkahkan harta baik dalam keadaan mudah maupun sulit
3. Melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
4. Tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir
5. Melindungi Nabi Muhammad SAW dan menjamin keamanan beliau sebagaimana membela dan melindungi keluarga mereka sendiri hingga titik darah penghabisan.

C. KAUM MUSLIM DAN RASULULLAH HIJRAH KE MADINAH
Hijrah yang dilakukan kaum muslim ke Madinah berlangsung secara bertahap sendiri-sendiri atau dalam melompok kecil. Tujuannya untuk menghindari kecurigaan kaum musyrik Quraisy. Sedikit demi sedikit kaum muslimin segera meninggalkan Mekah, sedangkan Rasulullah masih tetap tinggal di Mekah. Setelah turun wahyu Rasulullah dengan ditemani Abu Bakar Assidik selanjutnya menyusul ke Madinah, setelah selamat dari kepungan orang-orang kafir yang ingin membunuh beliau di rumahnya, namun mereka gagal karena yang mereka temukan bukan Muhammad, tetapi Ali Bin Abi Thalib.
Perjalanan hanya dilakukan di malam hari dan menghindar dari jalan umum. Akhirnya Nabi Muhammad tiba di Quba (dekat Madinah) pada hari senin 20 September 622 Msetelah berjalan selama tujuh hari. Di tempat ini beliau menetap selama empat hari, beliau juga mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Quba.

D. STRATEGI DAKWAH ISLAM RASULULLAH DI MADINAH
Strategi dakwah yang dilakukan Rasulullah di Madinah dengan di Mekah bertbeda, karena disesuaikan dengan kondisi sosial politik masyarakat Madinah pada saat itu. Strategi yang diterapkan Rasulullah ketika berdakwah di Madinah antara lain ;
1. MENDIRIKAN MASJID
Hal pertama yang dilakukan beliau ketika sampai di Madinah adalah mendirikan masjid. Umat Islam dapat mempergunakan masjid tersebut untuk mempersatukan kaum muslimin. Masjid tidak hanya digunakan untuk mendirikan shalat, tetapi untuk melakukan aktifitas-aktifitas lain yang diperlukan umat, seperti menjadi tempat pusat perencanaan kegiatan masyarakat, pusat latihan dan pendidikan dari Rasulullah, tempat mengadili perkara-perkara yang diselesaikan oleh Rasulullah SAW. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Beliau adalah Masjid Nabawi. Kemudian umat Islam berturut-turut membangun beberapa masjid Jumu’ah (tempat pertama Rasulullah melaksanakan shalat jum’at), Masjid Gamamah (tempat pertama kali dilaksanakan shalat hari raya Islam), Masjid Bani Quraizah, Masjid Salman, Masjid Ali.

2. MEMPERSAUDARAKAN KAUM MUHAJIRIN DAN ANSAR
Para penduduk kota Madinah telah mendengar bahwa Rasulullah akan hadir dan menetap di kota mereka. Para penduduk menyambut kehadiran Rasulullah dengan riang gembira. Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah disebut sebagai kaum Ansar,sedang kaum muslimin yang hijrah dari Mekah ke Madinah disebut kaum Muhajirin.
Meskipun kaum ansar mengetahui bahwa sebagian kaum muhajirin tidak membawa harta bendanya ketika berhijrah, kuam ansar tetap bersedia berbagi tempat tinggal, pekerjaan dan pakaian. Bahkan Rasulullah menyatakan bahwa kaum ansar dan kaum muhajirin saling mewarisi. Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Rasulullah adalah Ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan yang didasarkan pada agama Islam guna menggantikan Ukhuwah Qaumiyah yaitu perdsaudaraan yang didasarkan pada kesamaan suku. Diantara para sahabat yang dipersaudarakan antara lain adalah ;
a. Abu Bakar Assidiq dengan Kharijah Bin Zuhair
b. Umar Bin Khatab dengan Itban bin Malik
c. Utsman bin Affan dengan Aus bin Tsabit
d. Zubair bin Awwam dengan Salamah bin Salamah
e. Salman Al Farasi dengan Abu Darda’
Tujuan mempersaudarakan mereka adalah agar satu sama lain saling tolong menolong, yang kuat menolong yang lemah, yang mampu menolong yang kekurangan, serta untuk melenyapkan rasa asing pada diri sahabat-sahabat Muhajirin di kota Madinah.

3. MEMPRAKARSAI PENJANJIAN PIAGAM MADINAH
Untuk menjamin hak-hak dan kewajiban setiap penduduk Madinah, Rasulullah memprakarsai penyusunan piagam perjanjian yang disebut Piagam Madinah. Dengan piagam ini semangat toleransi antar masyarakat Madinah terwujud.
Diantara pokok-pokok ketentuan Piagam Madinah adalah sebagai berikut;
a. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan, dan politik.
b. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama
c. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum muslim, yahudi, dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaklah saling membantu dalam bidang moral dan material
d. Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada beliau untuk diadili sebagaimana mestinya.

4. MENGGALANG KEKUATAN UNTUK MEMPERTAHANKAN AGAMA
Meskipun dakwah Islam banyak dilakukan dengan cara lemah lembut, ternyata masih mendapat tantangan dan hambatan dari sebagian kelompok, bahkan kaum yahudi secara terang-terangan melanggar Piagam Madinah dan bersekutu dengan kaum kafir Quraisy. Oleh karena itu Rasulullah terpaksa membela diri dan mempertahankan Islam dengan meladeni mereka berperang. Peperangan yang dilakukan pada masa Rasulullah adalah sebagai berikut ;
a. Perang Badar
Perang tersebut melawan kaum kafir quraisy yang berlangsung di Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 H. perang tersebut kaum muslim meraih kemenangan yang gemilang. Jumlah musuh seribu orang, sedang muslim hanya 313 orang.
b. Perang Uhud
Ketika perang berlangsung jumlah pasukan musuh tiga ribu orang, sedangkan kaum muslimin seribu orang, akan tetapi pada peperangan kali ini kaum muslim mengalami kekalahan karena sebagian pasukan tidak disiplin, lalai pada pesan Rasulullah untuk tetap di tempat pada posisi semula. Mereka tergiur harta ganimah ( rampasan perang) dari musuh yang hampir kalah, namun setelah musuh melakukan serangan balik, kaum muslim yang tinggal sedikit menjadi tidak kuat menghadapi musuh.
c. Perang Khandak
Perang Khandak terjadi di Madinah utara, terjadi penyerangan dari Bani Nazir dan kaum kafir Quraisy. Untuk menghadapi mereka Rasulullah mengadakan musyawarah. Atas usul dari seorang sahabat dari Persia yang bernama Salman Al-Farasi seorang ahli strategi perang, dibangunlah parit-parit (khandak) di sekitar kota Madinah agar musuh sulit masuk ke Madinah, hal ini merupakan strategi pertahanan. Musuh kemudian diam di tempat dan kemudian meninggalkan Madinah. Atas prestasinya, Salman Al-Farasi diangkat oleh Rasulullah sebagai Ahlul-bait (keluarga) .
Upaya dakwah Rasulullah Muhammad SAW pada periode Madinah, selain yang telah diterangkan diatas, Beliau juga mengirimkan surat kepada para raja di beberapa kerajaan Jazirah Arab dan bahkan ke luar negeri, antara lain kepada Kaesar Heraclius (Romawi), Raja Najasi (Habsyah), Kaesar Persia, Raja Muqauqis. Mereka tidak menerima seruan dari Rasulullah untuk masuk Islam, namun Raja Muqauqis mengirim hadiah kuda, pakaian,dll untuk Rasulullah. sedang Raja Syahinsyah seorang raja yang sombong dan lalim merober-robek surat dari Rasulullah.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh tahun itu mengacu pada tata cara berdakwah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125, yakni dengan hikmah (memberikan pengajaran dengan sistematis), Mau’idah hasanah (memberi contoh/suritauladan dengan baik), dan mujadilah (berdiskusi dengan argumentasi yang logis dan kritis). Rasulullah selalu menempatkan diri sebagai teladan, Membiasakan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, serta selalu menganjurkan untuk bersikap peduli kepada sesama.

UJI KOMPETENSI
I. ISILAH TITIK-TITIK DI BAWAH INI DENGAN JAWABAN YANG BENAR !
1. Yang menyertai dakwah Rasulullah SAW ke Madinah adalah …………..
2. Sedang yang menggantikan Rasulullah di tempat tidurnya ketika dikepung orang-orang kafir adalah ……….
3. Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah ketika sampai di Madinah adalah …………
4. Yang di sebut kaum Ansar adalah ……….
5. Di Madinah sebelum Islam datang terdiri dari dua suku, yakni ………… dan ……………
6. Wahyu Al-Qur’an yang turun di Madinah adalah tentang ………………
7. Baiatul Aqobah ke dua terjadi pada tahun …….. dari kenabian Rasulullah
8. Rasulullah mempersaudarakan kaum muhajirin Zubair bin Awwam dengan kaum Ansar bernama ………..
9. Seorang sahabat ahli strategi perang yang berasal dari Negara Persia bernama …………………
10. Rosulullah melakukan peperangan melawan orang kafir karena …………..
11. Peperangan yang dimenangkan oleh umat Islam secara gemilang adalah pada waktu perang ………..
12. Seorang raja yang lalim dan sombong, merobek-robek surat dari Rasulullah adalah bernama ………
13. Dan seorang raja yang mengirim hadiah kuda dan pakaian kepada Rasulullah adalah ……….
14. Rasulullah SAW melakukan dakwah di Madinah selama ………. Tahun
15. Dalam surat An-Nahl ayat 125 menjelaskan tentang cara berdakwah secara Mau’idah Hasanah, artinya ………….

II. BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, D, ATAU E PADA JAWABAN YANG PALING TEPAT !
1. Nama kota Madinah sebelum Rasulullah SAW hijrah adalah ……………..
a. Persia
b. Rumania
c. Yatsrib
d. Yaman
e. Hamsyi.
2. Kata “Madinah” secara bahasa berarti ……………….
a. Peradaban
b. Daratan
c. Subur
d. Pedalaman
e. Modern.
3. Rasulullah SAW terdorong untuk berhijrah ke Madinah karena,…… kecuali
a. Tekanan dari kafir quraisy
b. Ingin berganti pandangan
c. Adanya ajakan dari umat Islam dari Madinah
d. Terjadinya Baiatul Aqobah I dan II
e. Turun wahyu dari Allah adanya perintah untuk berhijrah
4. Salah satu perjanjian penting yang dilakukan rombongan haji Madinah dengan Rasulullah dikenal dengan perjanjian …………
a. Uhud
b. Aqabah
c. Khandak
d. Hudaibiyah
e. Kerasulan.
5. Perjanjian Aqobah I salah satunya berisi kesepakatan bahwa orang-orang Madinah, khususnya rombongan haji ………….
a. Akan menjadi pemimpin di jazirah Arab
b. Merampas kedudukan Kota Mekah
c. Akan membunuh anak-anak perempuan
d. Tidak akan mempersekutukan Allah
e. Akan berusaha memperbanyak sedekah.
6. Hijrah yang dilakukan oleh para sahabat ke Madinah berlangsung secara …………...
a. Sembunyi-sembunyi dalam kelompok kecil
b. Terang-terangan dalam kelompok besar
c. Mengancam melakukan penyerangan
d. Terang-terangan dengan kekuatan senjata
e. Memberikan hadiah tertentu kepada penduduk Quraisy.
7. Masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah sesampainya di Madinah adalah bernama Masjid ……………
a. Masjidil Haram
b. Quba
c. Gamamah
d. Jum’ah
e. Nabawi.
8. Yang dilakukan oleh Rasulullah dalam rangka menyatukan penduduk Madinah adalah dengan mendirikan …………
a. Lembaga musyawarah
b. Tempat pertemuan keluarga
c. Sarana pelatihan perang
d. Bangunan Masjid
e. Lembaga zakat dan sedekah.
9. Ketika Rasulullah mendirikan Masjid di Quba, beliau melaksanakan shalat menghadap ke arah ………
a. Kakbah di Mekah
b. Masjid Nabawi di Madinah
c. Baitul Maqdis di Palestina
d. Masjid Al-Azhar di Mesir
e. Baitul Muqoddas di Sidratul Muntaha.
10. Usaha mempersaudarakan kaum muslimin Anshar dengan Muhajirin contohnya ……….
a. kaum Ansar boleh menetap di kota Mekah
b. kaum Muhajirin boleh merebut tanah kaum Ansar
c. kaum Ansar dan Kaum Muhajirin boleh saling mewarisi
d. kaum Muhajirin berhak menjadi pemimpin kaum Ansar
e. kaum Ansar berhak mengangkat budak dari kaum Muhajirin
11. seorang Ansar yang dipersaudarakan dengan Umar bin Khatab adalah …………..
a. itban bin Malik
b. Muadz bin Jabal
c. Salamah bin Salamah
d. Abu Darda’
e. Sa’ad bin Muadz
12. Kebebasan beragama dan menjalankan kepercayaan terjamin di Madinah. Hal ini seperti tertuang dalam kesepakatan ………
a. Perjanjian Hudaibiyah
b. Perjanjian dengan kaum Yahudi
c. Perjanjian Aqobah
d. Piagam Madinah
e. Piagam Mekah
13. Pengertian yang tepat dari Ukhuwah Qaumiyah adalah ikatan persaudaraan yang didasarkan pada …………..
a. Kesatuan cita-cita
b. Kekuasaan Negara
c. Kemiripan Geografis
d. Kesamaan Agama
e. Kesamaan Suku
14. Dalam Piagam Madinah disepakati bahwa jika salah satu kelompok yang turut menandatangani Piagam ini diserang oleh musuh, akibatnya ……
a. Kelompok terbesar yang harus membantu
b. Kelompok yang lemah harus membelanya secara bersama-sama
c. Kelompok yang lain harus membelanya dengan menggalang kekuatan gabungan
d. Mendapat dukungan dari kelompok lain
e. Diberi pasokan berupa harta benda
15. Perang yang pertama kali dilakukan oleh umat Islam melawan kafir Quraisy adalah …………
a. Perang Badar
b. Perang Uhud
c. Perang Khandak
d. Perang Yamamah
e. Perang Fijar
16. Yang mengusulkan pembangunan parit sebagai pertahanan pada waktu perang khandak adalah bernama …………..
a. Abu Bakar Asidiq
b. Salman Al-Farasi
c. Umar bin Khatab
d. Ali bin Abi Thalib
e. Zubair bin Awwam
17. Pada waktu perang Uhud pasukan Islam mengalami kekalahan karena …………..
a. Pasukan Islam jumlahnya terlalu sedikit
b. Pasukan Islam tidak disiplin
c. Pasukan kafir Quraisy terlalu banyak
d. Senjata pasukan Islam kurang canggih
e. Sudah takdir dari Allah umat Islam harus mengalah
18. Rasulullah berkirim surat kepada para para penguasa dan raja tujuannya adalah …………….
a. Mengajak kerja sama dalam memerangi musuh
b. Menyampaikan dakwah Islam dan mengajak bekerja sama
c. Meminta bantuan pertahanan Negara
d. Menjalin hubungan ekonomi
e. Menginformasikan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin
19. Nabi Muhammad SAW menjadi contoh terbaik bagi manusia karena selalu menampilkan akhlak yang terpuji. Keterangan tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad merupakan ………….
a. Jelmaan Tuhan
b. Imam para Rasul
c. Uswatun Hasanah
d. Nabi yang terakhir
e. Pemimpin teladan
20. “jika Fatimah mencuri, akan saya potong tangannya”. Keterangan pada hadits di atas menunjukkan bahwa dalam berdakwah Rasulullah mengutamakan prinsip ………
a. Mengistimewakan kelompok tertentu
b. Mengutamakan anggota keluarga
c. Kurang peduli kepada orang lain
d. Menjunjung persatuan dan kesatuan
e. Ada persamaan kewajiban setiap warga
21. Tata cara berdakwah yang baik tercantum dalam Al-Qur’an surat ………….
a. Al-Baqarah : 30
b. An-Nahl : 125
c. An-Nahl : 25
d. Al-Imran : 125
e. Al-Imran : 133
22. Tata cara berdakwah yang baik menurut Al-Qur’an adalah dengan ………, kecuali
a. Hikmah
b. Mau’idul Hasanah
c. Mujadilah
d. ikrar
e. suritauladan
23. Seperti yang sudah diterangkan dalam Al-Qur’an, metode dakwah ada beberapa cara, salah satunya adalah dengan mujadilah, maksudnya adalah ………….
a. Berdiskusi, bertukar pikiran secara logis dan sistematis
b. Pengajaran yang sistematis
c. Contoh sikap dan perilaku yang baik
d. Suritauladan
e. berceramah
24. Nabi Muhammad seorang Uswatun Hasanah. Kata Uswatun Hasanah secara bahasa artinya …………
a. Pemimpin yang agung
b. Contoh yang baik
c. Berakhlak mulia
d. Nabi paling istimewa
e. Pemimpin yang adil
25. diantara cara berdakwah Rasulullah adalah dengan mengirim surat kepada para raja dan penguasa, dan raja yang lalim, sombong dengan kasar menolak ajakan dakwah Rasulullah adalah raja …………
a. syahinsyah
b. Heraclius
c. Muqauqis
d. Najasi
e. Kaisar Persia
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah!
2. Apa materi pokok yang disepakati dalam perjanjian Aqobah I ? Sebutkan!
3. Sebutkan isi pokok Baiatul Aqobah ke II!
4. Jelaskan langkah-langkah yang diambil Rasulullah ketika sampai di Madinah!
5. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai . . . . sebutkan!
6. Jelaskan pengertian tentang ukhuwah qaumiyyah!
7. Sebutkan 3 isi Piagam Madinah!
8. Bagaimanakah perang yang di perbolehkan dalam Islam?
9. Perang apa saja yang dilakukan umat Islam melawan kafir quraisy?
10. Jelaskan strategi dakwah Rasulullah sekaligus sebagai pemimpin di kota Madinah!
KUNCI JAWABAN BAB 14 KELAS X
I.
1. Abu Bakar Assidiq
2. Ali Bin Abi Thalib
3. Membangun masjid
4. Umat Islam yang menyambut kedatangan Muhajirin dari Mekah
5. Bangsa Arab dan Kaum Yahudi
6. Sosial kemasyarakatan
7. ke 13
8. Salamah bin Salamah
9. Salman Al Farasi
10. Terpaksa, demi membela agama Allah
11. Perang Badar
12. Syahinsyah
13. Muqauqis
14. 10 tahun
15. memberi contoh yang baik
II.
1. C 6. A 11. A 16. B 21. B
2. A 7. E 12. D 17. B 22. D
3. B 8. D 13. E 18. B 23. A
4. B 9. C 14. C 19. C 24. B
5. D 10. C 15. A 20. E 25. E
III.
1. a. Adanya tekanan dari kaum kafir quraisy
b. Adanya Baiatul Aqobah I dan II
c. Adanya wahyu dari Allah Perintah untuk hijrah ke Madinah
d. Ajakan dari para sahabat Rasulullah
2. “…..kami tidak akan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kami tidak akan mencuri, berzina atau membunuh anak-anak kami, tiada akan ada fitnah menfitnah, dan tidak akan mendurhakai Muhammad dengan sesuatu yang tidak kami ingini”.
3. Bai’atul ‘Aqobah II berisi kesanggupan mereka untuk masuk Islam, dan kemudian berjanji ;
1. Akan selalu mendengar dan mentaati Nabi Muhammad SAW.
2. Menafkahkan harta baik dalam keadaan mudah maupun sulit
3. Melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
4. Tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir
5. Melindungi Nabi Muhammad SAW dan menjamin keamanan beliau sebagaimana membela dan melindungi keluarga mereka sendiri hingga titik darah penghabisan.
4. Mendirikan masjid, mempersaudarakan kaum Muslim Muhajirin dan Anshor, menyusun dustur atau Undang-undang yang dikenal dengan Piagam Madinah
5. Sebagai tempat diskusi dan musyawarah, tempat berlangsungnya pendidikan dari Rasulullah, tempat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di masyarakat
6. Ukhuwah Qaumiyyah adalah persaudaraan yang didasarkan pada kesamaan suku
7. Diantara pokok-pokok ketentuan Piagam Madinah adalah sebagai berikut;
1. Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan, dan politik.
2. Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama
3. Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum muslim, yahudi, dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaklah saling membantu dalam bidang moral dan material
8. Sebagai usaha membela diri dan mempertahankan Islam. Oleh karena itu peperangan merupakan jalan terakhir jika perundingan damai tidak menghasilkan kesepakatan.
9. Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandak
10. a. Menganjurkan untuk bersikap peduli kepada sesama
b. Menempatkan diri sebagai teladan
c. Membiasakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah